Manfaat Mendengarkan Musik bagi Ibu Hamil dan Janin

Manfaat Mendengarkan Musik bagi Ibu Hamil dan Janin

Bagikan :


Musik telah lama dipercaya memiliki manfaat bagi kesehatan manusia. Mendengarkan musik bukan hanya dapat memperbaiki suasana hati, namun juga dapat meningkatkan kreativitas, meningkatkan daya ingat dan meredakan gejala depresi. Tak ketinggalan, mendengarkan musik juga bermanfaat bagi ibu dan bayi di masa kehamilan. Apa saja manfaatnya? Simak ulasan berikut ini.

 

Kapan janin mulai bisa mendengar?

Dikutip dari laman UNICEF, bayi mampu mendengar suara sejak memasuki usia kehamilan 16-18 minggu. Pada usia 24 minggu si kecil sudah dapat merespon suara, mengenali suara ibunya dan mengenali bahasa ibu yang digunakan sehari-hari. Pada usia kehamilan tersebut, ibu dapat mengajak si kecil berkomunikasi dan memperdengarkan musik yang membuat ibu merasa tenang.

 

Manfaat mendengarkan musik bagi ibu hamil dan janin

Ketika ibu hamil mendengarkan musik, stimulasi suara tersebut bukan hanya berpengaruh bagi bumil namun juga bagi janin yang dikandung. Efek positif yang Anda dapatkan dari mendengarkan musik dapat membantu menjalin ikatan antara ibu dan janin. Dilansir dari MomJunction ada beberapa manfaat mendengarkan musik di masa kehamilan antara lain:

1. Mengatasi susah tidur pada ibu hamil

Salah satu gangguan yang sering dialami ibu hamil adalah susah tidur, stres dan cemas akan kehamilan dan proses persalinan. Padahal ibu hamil perlu menjaga kondisi kesehatan termasuk mendapat istirahat yang cukup. Untuk mengatasi masalah susah tidur, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mendengarkan musik. Selain membantu ibu tidur lebih nyenyak, mendengarkan musik juga dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan.

2. Meningkatkan refleks janin

Ketika ibu mendengarkan musik, janin ikut merasakan getaran dan memancing janin untuk ikut bergerak sesuai irama yang didengarkan. Cara ini dapat membantu perkembangan refleks dan pergerakan janin secara keseluruhan.

3. Meningkatkan kepekaan janin pada suara

Saat ibu mendengarkan musik, irama musik dapat meningkatkan konsentrasi bayi, indra pendengaran dan keterampilan bayi. Meskipun janin belum dapat memahami musik dan suara yang didengar janin hanya seperti suara gemuruh ombak, namun suara ini dapat membuat janin lebih peka pada suara ketika lahir.

4. Membantu menidurkan bayi

Banyak peneliti meyakini bahwa ingatan ketika bayi masih berada di perut ibu akan terbawa setelah si kecil lahir, termasuk musik yang biasa ia dengar. Ketika ibu sering memperdengarkan musik yang menenangkan selama kehamilan, ada kemungkinan si kecil mengenali musik tersebut dan membantunya untuk lebih rileks. Musik yang biasa didengarkan si kecil juga dapat berfungsi sebagai lagu ninabobo yang membantu menidurkan bayi lebih mudah.

5. Membantu perkembangan awal otak bayi

Perkembangan otak bayi sudah berlangsung sejak bayi masih berada di dalam kandungan. Mendengarkan musik di masa kehamilan dapat membantu merangsang pertumbuhan struktur otak sejak bayi belum dilahirkan. Namun perlu diingat bahwa perkembangan otak anak akan berlangsung sepenuhnya ketika si kecil dilahirkan.

Mengutip dari Baby Center, kebiasaan mendengarkan musik sejak hamil tidak akan membuat si kecil otomatis menjadi anak yang cerdas. Orang tua tetap perlu memberi nutrisi dan stimulasi yang tepat untuk meningkatkan kecerdasan si kecil.

 

Tips memperdengarkan musik untuk janin

Anda mungkin sering mendengar bahwa musik klasik baik bagi ibu hamil dan bayi. Namun menurut para ahli, ibu hamil dapat mendengarkan musik apa saja yang berirama menenangkan untuk mendukung perkembangan janin, tidak selalu harus musik klasik. Jika ibu tidak memiliki perangkat musik di rumah, ibu dapat bersenandung atau menyanyikan lagu lainnya untuk si kecil.

Saat memainkan musik, pastikan volume musik tidak lebih dari 65 desibel atau setara dengan suara musik latar ketika di Anda berada di supermarket. Apabila Anda berencana mendengarkan musik untuk waktu yang lama, pastikan volume suara tidak lebih dari 50 desibel atau setara dengan suara percakapan normal.

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 01:57